Sabtu, 25 Desember 2010
Pengalaman Dalam Organisasi Baik Formal/Nonformal
saya dan ketiga teman saya bertugas untuk mendesign buku tersebut, mulai dari cover dan isinya. menata lokasi poto dan ;ain-lain. karena kami bertugas dalam grup, kami saling bertukar pikiran dengan yang lain untuk mendapatkan hasil yang terbagus yang nantinya diberikan kepada ketua untuk diberi tanggapan.
Organisasi Sebagai Sistem Sosial
Saat ini, banyak manajer mengakui begitu banyaknya bagian dalam organisasi, khususnya keterkaitan antar bagian seperti koordinasi antara pusat dan daerah.
Para manajer saat ini lebih peduli pada apa yang bekerja di dalam organisasi dan feedback. Jadi, bila ada persoalan dalam organisasi, manajer tidak serta merta fokus pada persoalan yang dilaporkan, melainkan melihat pola keterkaitan yang lebih besar. Manajer lebih fokus pada hasil yang ingin dicapai organisasi. Caranya, manajer lebih fokus pada struktur yang bisa menciptakan perilaku yang mempengaruhi tindakan dibandingkan reaktif pada tindakan-tindakan yang selalu berulang sejak masa lalu, Seperti telah dibahas sebelumnya, bahwa pengertian organisasi adalah suatu kelompok orang yang mempunyai tujuan yang sama. Tujuan merupakan hasil yang berupa barang, jasa, uang, pengetahuan dan lain – lain. Sedangkan pengertian dari sosial adalah manusia yang berkaitan dengan masyarakat dan para anggotanya. Dengan demikian system sosial merupakan orang-orang dalam masyarakat dianggap sebagai sistem yang disusun oleh karakteristik dari suatu pola hubungan dimana sistem tersebut bekerja untuk mewujudkan keinginannya.
Beberapa hal yang
menggambarkan organisasi sebagai system social antara lain dengan adanya organisasi social.
Perilaku organisasi adalah telaah dan penerapan pengetahuan tentang bagaimana orang bertindak di dalam organisasi. Dengan demikian dalam kaitannya dengan organisasi sebagai sistem sosial maka kajian perilaku organisasi mencakup berbagai aspek seperti :
publik, bisnis, sosial dll. Sebagai contoh PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia)
sebagai organisasi yang bergerak dibidang olahraga sepakbola tidak hanya terpaku pada
satu aspek kajian yaitu sepakbola
Proses pengambilan keputusan dalam suatu organisasi !
Metode pengambilan keputusan ini seringkali digunakan oleh para pemimpin otokratik atau dalam kepemimpinan militer. Metode ini memiliki beberapa keuntungan, yaitu cepat, dalam arti ketika organisasi tidak mempunyai waktu yang cukup untuk memutuskan apa yang harus dilakukan. Selain itu, metode ini cukup sempurna dapat diterima kalau pengambilan keputusan yang dilaksanakan berkaitan dengan persoalan-persoalan rutin yang tidak mempersyaratkan diskusi untuk mendapatkan persetujuan para anggotanya.
Namun demikian, jika metode pengambilan keputusan ini terlalu sering digunakan, ia akan menimbulkan persoalan-persoalan, seperti munculnya ketidak percayaan para anggota organisasi terhadap keputusan yang ditentukan pimpinannya, karena mereka kurang bahkan tidak dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan akan memiliki kualitas yang lebih bermakna, apabila dibuat secara bersama-sama dengan melibatkan seluruh anggota kelompok daripada secara individual.
Kadang-kadang seorang anggota organisasi oleh anggota lainnya diberi predikat sebagai ahli (expert), sehingga memungkinkannya memiliki kekuatan dan kekuasaan untuk membuat keputusan. Metode pengambilan keputusan ini akan bekerja dengan baik, apabila seorang anggota organisasi yang dianggap ahli tersebut memang benar-benar tidak diragukan lagi kemampuannya dalam hal tertentu oleh anggota lainnya.
Dalam banyak kasus, persoalan orang yang dianggap ahli tersebut bukanlah masalah yang sederhana, karenasangat sulit menentukan indikator yang dapat mengukur orang yang dianggap ahli (superior). Ada yang berpendapat bahwa orang yang ahli adalah orang yang memiliki kualitas terbaik, untuk membuat keputusan, namun sebaliknya tidak sedikit pula orang yang tidak setuju dengan ukuran tersebut. Karenanya, menentukan apakah seseorang dalam kelompok benar-benar ahli adalah persoalan yang rumit.
Metode pengambilan keputusan ini juga mempunyai kelemahan, yaitu pada anggota organisasi akan bersaing untukmempengaruhi pengambil atau pembuat keputusan. Artinya bagaimana para anggota organisasi yang mengemukakan pendapatnya dalam proses pengambilan keputusan, berusaha mempengaruhi pimpinan kelompok bahwa pendapatnya yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan
Ruang Lingkup Organisasi dan Metode
1. SIFAT DAN MAKSUD ORGANISASI DAN METODE
Sebelum kita bahas apa raja yang termasuk ke dalam ruang lingkup organisasi dan metode, maka kita akan membahas apa yang menjadi sifat dan maksud organisasi metode. Mengapa harus demikian ? Karena ruang lingkup organisasi dan metode akan menyangkut masalah efisiensi prosedur tata kerja yang dipakai dalam melaksanakan fungsifungsi manajemen oleh manajer (pimpinan).
Sedangkan dari pengertian organisasi dan metode, antara manajemen, organisasi dan tata kerja merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan artinya kalau tata kerjanya sudah efisien berarti diharapkan pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dalam organisasi bisa berjalan lancar.
Jadi sifat dan maksud organisasi metode adalah pelayanan terhadap manajer dan administrasi yang berusaha memajukan pekerjaan mereka atau tata kerja yang dipergunakan dalam rangka pencapaian efisiensi yang maksimal pada organisasi.
2. PENGERTIAN EFISIENSI
Efisiensi adalah perbandingan terbaik atau rasionalitas antara hasil yang diperoleh atau output dengan kegiatan yang dilakukan serta sumber dan waktu yang digunakan. Kalau dirumuskan sebagai berikut:
Efisiensi = Output dibagi Input
Efisiensi di sini harus diperhatikan benar-benar karena merupakan syarat atau ukuran pada pelaksanaan kerja yang setepat-tepatnya sehingga 0 & M sebagai bantuan secara teknis dan praktis dalam melaksanakan fungsi manajemen bisa memanfatkan sumbersumber waktu dan ruangan yang tersedia secara maksimal.
Adapun syarat pencapaian efisiensi dalam 0 & M adalah sebagai berikut:
1. Pencapaian target haruslah berhasil guna maksudnya target tercapai sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan tetapi mutu dad hasil kerja tersebut juga harus diperhatikan.
2. Ekonomi artinya dalam pencapaian effective (berhasil guna) penggunaan biaya, tenaga kerja, material, peralatan dan waktu sudah digunakan setepat-tepatnya.
3. Pelaksanaan kerja bisa dipertanggungjawabkan.
4. Harus benar-benar mencerminkan pembagian kerja yang nyata karena adanya keterbatasan kemampuan perseorangan.
5. Rasionalitas wewenang dan tanggung jawab artinya antara wewenang dan tanggung jawab yang dibebankan kepada tenaga kerja harus seimbang
6. Prosedur kerja yang praktis. dapat dikerjakan dan dapat dilaksanakan. Hal ini untuk mecerminkan bahwa 0 & M adalah kegiatan yang praktis maka target efektif dan ekonomis, pelaksanaan kerja yang dapat dipertanggung jawabkan serta pelayanan kerja yang memuaskan .
Efisiensi kerja dapat ditingkatkan melalui:
1. Pelaksanaan fungsi manajemen secara tepat
2. Pemanfaatan sumber-sumber daya ekonomi yang tepat
3. Pelaksanaan fungsi- fungsi organisasi sebagai alat pencapaian tujuan yang setepattepatnya.
4. Pengarahan dan dinamika organisasi dilakukan untuk pengembangan dan kemajuan yang berkesinambungan.
3. RUANG LINGKUP ORGANISASI DAN METODE
Dengan melihat rnaksud dan sifat 0 & M merupakan pelayanan bagi manajer dan administrasi dalam melaksanakan fungsi manajemen maka 0 & M merupakan bantuan teknis dan praktis dalam pelaksanaan teori organisasi dan manajemen dengan setepattepatnya.
Dari sifat dan maksud 0 & M dapatlah dipahami ruang lingkup 0 & M adalah menyangkut bidang-bidane, khusus dari organisasi dan manajemen yang detail dan luLs scopenya.
Dari sifat dan maksud 0 & M dapatlah dipahami ruang lingkup 0 & M adalah menyangkut bidang-bidane, khusus dari organisasi dan manajemen yang detail dan luLs scopenya.
Adapun kegiatan-kegiatan yang termasuk kedalam scope 0 & M adalah sebagai berikuT:
1. Analisis organisasi (organization analysis).
2. Komunikasi dalam organisasi (communication in the organization).
3. Tentang tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja (work methods, procedures an i systems).
4. Pentingnya filing dari segi 0 & M.
5. Pentingnya jangka waktu penyimpanan data dan dokumen (record retention and schedule).
6. Pentingnya formulir dari segi 0 & M .
7. Pendayagunaan mesin kantor (office machine).
8. Pendayagunaan perabotan dan peralatan kantor (office equipment).
9. Pentingnya tata ruang kantor dan perencanaan penyusunan ruangan kerja (office layout and space planning).
10. Pentingnya penulisan laporan dalam 0 & M.
11. Pentingnya buku pedoman kerja.
12. Pentingnya 0 & M anggaran belanja.
13. Analisis kepegawaian.
14. Pentingnya penyederhanaan kerja.
15. Organisasi unit 0 & M.
16. Kesimpulan akhir (final conclusion).
Sesuai dengan prinsip-prinsip dalam 0 & M maka pembahasan bidang-bidang terse- but akan dititikberatkan pada pembahasan tentang sistem, prosedur, clan tata kerjanya dalam kaitannya dengan asas efisiensi.
Adanya sistem, prosedur dan tata kerja yang tepat akan memungkinkan pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen yang dilakukan top manajer juga tepat dan efisien dalam pemakaian sumber daya alam, sumber day manusia maupun penggunaan waktu yang tersedia.
Pentingnya Organisasi
yaitu suatu rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kegunaan segala sumber dan faktor yang menentukan bagi berhasilnya proses manajemen terutama dengan memperhatikan fungsi dan dinamika organisasi atau birokrasi dalam rangka mencapai tujuan yang sah ditetapkan.
Dari pengertian tersebut terkandung beberapa maksud yaitu :
a. Organisasi dan metode merupakan kunci atau syarat pelaksanaan kerja yang
setepat¬tepatnya
b. Organisasi dan metode penting bagi kegiatan manajemen
c. Organisasi dan metode dapat memanfaatkan sumber-sumber dan waktu yang tersedia
d. Organisasi dan metode berguna dalam meningkatkan efisiensi kerja untuk mencapai
tujuan
Dari uraian di atas terlihat jelas betapa eratnya hubungan antara manajemen, orga¬nisasi dan metode, bahkan sepertinya dapat dikatakan bahwa organisasi dan metode merupakan salah satu bidang pengkhususan dari manajemen.
Manajemen pada hakekatnya merupakan proses kegiatan seorang pimpinan (manajer) yang harus dilakukan dengan rnempergunakan cara-cara pemikiran yang rasional maupun praktis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Kegiatan manajemen
a. Organizing (pengorganisasian)
Merupakan proses penyusunan pembagian kerja ke dalam unit-unit kerja dan fungsi-fungsinya serta penempatan mengenai orang yang menduduki fungsi¬fungsi tersebut secara tepat.
b. Motivating
Merupakan proses kegiatan yang hams dilakukan untuk membina dan men-dorong semangat dan kerelaan kerja para pegawai
Mencakup segi-segi perangsang baik yang bersifat rohaniah seperti kenaik. pangkat, pendidikan dan pengembangan karier, pemberian cuti dan sebagainy. maupun yang bersifat jasmaniah seperti sistem upah yang menggairahkan, pemberian tunjangan. penyediaan fasiliatas yang lengkap dan sebagainya.
c. Controlling (pengendalian)
- Merupakan rangkaian kegiatan yang harus dilakukan untuk mengadakan penga wasan,
penyempurnaan dan penilaian sehingga dapat mencapai tujuan seperti yang direncanakan
- Sangat penting untuk mengetahui sampai di mana pekerjaan sudah dilaksanakan
- Dapat dilakukan evaluasi, penentuan tindakan korektif ataupun tindak lanjut, se
hingga pengembangan dapat ditingkatkan pelaksanaannya.
MANAJEMEN DAN ORGANISASI
Dari uraian di atas dapat dirumuskan bahwa manajemen adalah proses kegiatan pen¬capaian tujuan melalui kerjasama antar manusia. Rumusan tersebut mengandung penger¬tian adanya hubungan timbal balik antara kegiatan dan kerjasama di satu pihak dengan tujuan di pihak lain.
Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka perlu dibentuk suatu organisasi yang pada pokoknya secara fungsional dapat diartikan sebagai sekelompok manusia yang dipersatukan dalam suatu kerja sama yang efisien untuk mencapai tujuan.
3. MANAJEMEN DAN TATA KERJA
Dengan tata kerja yang tepat mengandung arti bahwa proses kegiatan pencapaian tujuan sudah dilakukan secara ilmiah dan praktis, di samping itu pemakaian tata kerja yang tepat pada pokOknya ditujukan untuk
a. Menghindari terjadinya pemborosan di dalam pendayagunaan sumber-sumber da waktu yang
tersedia
b. Menghindari kemacetan-kemacetan dan kesimpangsiuran dalam proses pencapai tujuan
c. Menjarnin adanya pembagian kerja, waktu dan koordinasi yang tepat.
Jadi hubungan Manajemen :
Tata Kerja : antara manajemen dan tata kerja dapat dilukiskan seperti di bawah ini
Menjelaskan perlunya ada proses kegiatan dan pendayagunaan sumber sumber serta waktu sebagai faktor-faktor yang diperlukan untuk pelak sanaan kegiatan demi tercapainya tujuan
Menjelaskan bagaimana proses kegiatan itu harus dilaksanakan sesua dengan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.
4. MANAJEMEN, ORGANISASI DAN TATA KERJA
Eratnya hubungan atau hubungan timbal balik antara ketiga hal tersebut adal sebagai berikut :
a. Manajemen proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerja sama antar manus
b. Organisasi: alat bagi pencapaian tujuan tersebut dan alat bagi pengelompokk
kerja sama
c. Tata Kerja: pola cara-cara bagaimana kegiatan dan kerja sama tersebut ham
dilaksanakan sehingga tujuan tercapai secara efisien
Dari konsep tersebut, jelaslah bahwa bail( manajemen, organisasi maupun tata kerj ketiganya diarahkan ke pada tercapainya tujuan.